Jumat, 20 November 2015

Norma Dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Finansial

NAMA : Singgih Fitono
KELAS : 4EA19
NPM : 17212020
DOSEN : Tomi Adi Sumiarso, SE


Norma Dan Etika Dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Finansial
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasayang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
Etika pemasaran adalah standar etika yang berkaitan dengan pemasaran. Pemasaran adalah bidang yang sering dipandang sebagai inheren tidak etis, tetapi sebenarnya diatur oleh hukum dan standar perilaku sama seperti bidang lainnya. Orang-orang yang aktif bekerja di bidang pemasaran diharapkan untuk mempelajari dan mematuhi standar etika industri, dan akademisi tertarik dalam studi pemasaran juga melihat bagaimana etika diterapkan. Kesadaran standar etika yang sangat dipromosikan di banyak perguruan tinggi dan universitas yang mengajarkan praktik pemasaran, dan beberapa lembaga bahkan memiliki asosiasi mahasiswa yang didedikasikan untuk pengembangan dan promosi praktek etis dalam bisnis, termasuk bidang pemasaran.
Ada sejumlah bidang yang menjadi perhatian etis dalam pemasaran. Tujuan pemasaran adalah untuk menjual produk, jasa, dan ide kepada orang-orang, dan ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, tidak semua yang etis. Pemasar harus berhati-hati tentang bagaimana mereka menjalankan kampanye untuk menghindari berbenturan dengan hukum, dan untuk menangani wilayah abu-abu etika yang tidak dapat dilindungi oleh hukum.
Misalnya, ada hukum yang ketat di tempat tentang pemasaran untuk anak-anak di banyak daerah di dunia. undang-undang tersebut tidak pada tempatnya untuk menutupi pemasaran untuk minoritas, beberapa di antaranya bisa sangat rentan terhadap beberapa jenis kampanye pemasaran. pemasar Etika mempertimbangkan isu-isu spesifik untuk populasi mereka pemasaran untuk menghindari orang-orang menyesatkan. Organisasi profesional mengingatkan anggota bahwa mereka harus memasukkan konsep-konsep seperti transparansi, menghormati, keadilan, dan tanggung jawab dalam kampanye mereka.
Banyak konsumen menyadari bahwa etika pemasaran telah bergeser secara radikal. Pada pertengahan abad ke-20, misalnya, pengiklan hanya membuat klaim yang tidak benar tentang produk mereka menjual. etika Pemasaran mengernyit hari ini atas praktek ini, seperti halnya hukum. Pemasar didorong untuk mencari cara untuk mempromosikan produk dan jasa dengan cara yang membuat mereka banding tanpa menipu atau pemaksaan, dan etika pemasaran juga mencakup hubungan profesional seperti yang antara pemasar dan klien mereka.
Etika pemasaran memainkan ke etika perusahaan dan etika media, baik yang terhubung dengan pemasaran pada berbagai tingkatan. praktik bisnis yang etis merupakan penyebab meningkatnya keprihatinan di banyak daerah di dunia sebagai konsumen menjadi lebih aktif tentang mengidentifikasi dan mendorong kembali terhadap praktek-praktek yang mereka merasa garis etika lintas. Akibatnya, etika pemasaran mulai menjadi lebih jelas pada akhir abad ke-20, dan pemasar mulai menyusun standar etika yang mereka bisa memanfaatkan sebagai pedoman industri.
Prinsip Etika dalam bauran pemasaran, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Etika pemasaran dalam kontek produk :
a.       Produk yang berguna dan dibutuhkan;
Sebelum produk dipasarkan, harus melakukan strategi pemasaran seperti produk apa yang sedang dibutuhkan pada era globalisasi saat ini dan tentunya berguna bagi konsumen. Apabila produk tersebut sudah tepat sasaran dan konsumen puas terhadap produk yang dibelinya, maka produk tersebut dapat dikembangkan.
b.      Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit;
Produk barang maupun jasa adalah kebutuhan sehari-hari manusia, untuk itu perusahaan memproduksi barang atau jasa sifatnya ekonomi yaitu sesuai kebutuhan konsumen. Perusahaan memproduksi barang atau jasa akan mendapat keuntungan (benefit) jika produk tersebut layak untuk dipasarkan.
c.       Produk yang bernilai tambah yang tinggi;
Produk yang ingin dipasarkan harus layak karena jika produk tersebut menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, selain itu produk harus mempunyai nilai tambah yang tinggi baik bagi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
d.      Dalam jumlah  yang berskala ekonomi dan sosial;
Pemasaran produk yang baik adalah memproduksi sesuai standar, dan didistribusikan kepada
konsumen dengan melihat tingkat keadaan ekonomi dan sosial wilayah yang akan menjadi 
target pasar.
e.       Produk yang dapat memuaskan masyarakat.
Produk yang ekonomis dan mempunyai kualitas baik adalah produk yang sudah pasti laku 
dipasaran. Oleh karena itu produk harus dapat membuat para konsumen puas.

2.      Etika pemasaran dalam konteks harga :
a.       Beban cost produksi yang wajar;
Sebelum diproduksi perusahaan harus merencanakan anggaran produksi agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih besar dari penerimaan.
b.      Sebagai alat kompetisi;
Perusahaan yang satu dengan yang lain bersaing secara sehat dalam konteks harga. Produk yang banyak diminati pembeli adalah produk yang dengan harga ekonomis dan kualitas barang yang baik.
c.      Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat;
Perusahaan menentukan harga suatu produk dengan melihat kondisi konsumen dalam kemampuan daya belinya.

d.      Margin perusahaan yang layak;
Yang dimaksud margin perusahaan yang layak adalah jaminan wajib jual beli barang dalam suatu perusahaan agar risiko yang ditimbulkan tidak besar.

e.       Sebagai alat daya tarik bagi konsumen.
Harga suatu produk apabila ekonomis akan menarik konsumen untuk membeli dan loyal terhadap produk tersebut

3.      Etika pemasaran dalam kontek distribusi :
a.       Kecepatan dan ketepatan waktu;
Distribusi suatu produk harus cepat dan tepat waktu agar konsumen percaya kepada perusahaan tersebut, serta barang yang dihasilkan juga efisien.
b.      Keamanan dan keutuhan barang;
Keamanan dan keutuhan suatu barang sangat penting untuk dijadikan alat pertimbangan distribusi produk. Agar konsumen tidak mendapat produk yang rusak atau cacat.
c.       Konsumen mendapat palayanan tepat dan cepat.
Apabila konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat maka konsumen akan puas terhadap produk atau perusahaan tersebut.

4.      Etika pemasaran dalam konteks promosi :
a.       Sarana memperkenalkan barang;
Iklan adalah salah satu sarana dalam memperkenalkan suatu produk barang atau jasa. Iklan sangat penting dalam kegiatan promosi.
b.   Informasi kegunaan dan kualifikasi barang.
Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus memberi informasi yang akurat mengenai kegunaan dan kualifikasi barang atau jasa kepada konsumen agar konsumen paham betul dengan kegunaan produk tersebut.
c.   Sarana daya tarik barang terhadap konsumen;
d.  Promosi yang menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Oleh karena itu promosi harus benar-benar dilakukan agar konsumen percaya.
e.   Informasi fakta yang ditopang kejujuran.
Informasi mengenai suatu barang atau jasa harus sesuai fakta yang ada.tidak boleh hiperbola karena itu akan membuat konsumen kecewa apabila barang atau jasa tersebut tidak sesuai dengan fakta.

ETIKA PRODUKSI
Etika Produksi adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal hal yang dikukan dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang.

Pentingnya Etika Produksi
Dalam proses produksi, subuah produsen pada hakikatnya tentu akan selalu berusaha untuk menekan biaya produksi dan berusaha untuk mendapatkan laba sebanyak banyaknya. Dalam upaya produsen untuk memperoleh keuntungan, pasti mereka akan melakukan banyak hal untuk memperolehnya. Termasuk mereka bisa melakukan hal hal yang mengancam keselamataan konsumen. Padahal konsumen dan produsen bekerjasama. Tanpa konsumen, produsen tidak akan berdaya. Seharunyalah produsen memeberi perhatian dan menjaga konsumen sebagai tanda terima kasih telah membeli barang atau menggunakan jasa yang mereka tawarkan. Namun banyak produsen yang tidak menjalankan hal ini. Produsen lebih mementingkan laba. Seperti banyaknya kasus kasus yang akhirnya mengancam keselamatan konsumen karena dalam memproduksi, produsen tidak memperhatikan hal hal buruk yang mungkin terjadi pada konsumen. Bahkan, konsumen ditipu, konsumen ditawarkan hal-hal yang mereka butuhkan, tapi pada kenyataannya, mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan mereka tidak memperoleh sesuai dengan apa yang ditawarkan.
Contohnya produk produk tembakau telah menewaskan 400.000 warga amerika setiap tahun. Jumlahnya lebih banyak daripada jumlah total penderita AIDS, korban kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri, narkoba, dan kebakaran. Kasus produk Korek (geretan) BIC corporation yang tidak layak digunakan tapi tetap dijual dan akhirnya digunakan konsumen, akhirnya terjadi kecelakaan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa.banyak kecelakaan kecelakaan lain terjadi diakibatkan barang yang diproduksi tidak sesuai standar, produk yang sekali pakai langsung rusak, produk cacat dan garansi yang tidak ditepati.
Kecelakaan kecelakaan ini tentunya merugikan konsumen, karena dengan membeli produk yang dihasilkan produsen tersebut, mereka harus mengeluarkan biaya lebih yaitu untuk membiayai pengobatan jika sakit dan luka, dan megalami kerugian karena kegunaan barang yang diharapkan tidak tercukupi.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumberdaya Manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan organaisasi perusahaan secara terpadu (Umar, Husein. 1997). Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Manajemen sumberdaya manusia menurut Griffin (2004) adalah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif.
Etika Kerja
Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan, termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan nilai-nilai, yakni : kejujuran, keterbukaan, loyalitas kepada perusahaan, konsisten pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan bertanggung jawab.
Hak-hak Pekerja
1. Hak dasar pekerja mendapat perlindungan atas tindakan PHK
2. Hak khusus untuk pekerja perempuan
3. Hak dasar mogok
4. Hak untuk membuat PKB (Perjanjian Kerja Bersama)
5. Hak dasar pekerja atas pembatasan waktu kerja, istirahat, cuti dan libur
6. Hak pekerja atas perlindungan upah
7. Hak pekerja untuk jaminan sosial dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
8. Hak pekerja untuk hubungan kerja

Hubungan Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk saling mengun¬tungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan bisnis haruslah bisa melahirkan suatu win-win situation.
Persepekatan Penggunaan Dana
Pengelola perusahaan mau memberikan informasi tentang rencana penggunaan dana sehingga penyandang dana dapat mempertimbangkan peluang return dan resiko. Rencana penggunaan dana harus benar-benar transparan, komunikatif dan mudah dipahami. Semua harus diatur atau ditentukan dalam perjanjian kerja sama penyandang dana dengan alokator dana.


refrensi:
http://peniinlife.blogspot.co.id/2013/12/peran-dan-manfaat-etika-bisnis-di.html
https://niaariyanierlin.wordpress.com/tag/etika-produksi/
https://inawan.wordpress.com/2012/09/29/pengertian-manajemen-sdm-manajemen-keuangan-manajemen-operasi-manajemen-pemasaran-dan-manajemen-akuntansi-manajemen-risiko-peran-dan-fungsi-perbankan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar